Mengapa Nyeri Maag Sering Terjadi di Trimester Pertama Kehamilan?

mengapa-nyeri-maag-sering-terjadi-di-trimester-pertama-kehamilan
Masa-masa awal kehamilan pasti menjadi salah satu waktu paling spesial buat para bumil, kan? Kondisi emosi dan mood Mums biasanya akan terasa seperti gado-gado, mulai dari super excited, lalu deg-degan, bahkan hingga takut dan depresi. Selain mood yang bergejolak, Mums juga akan merasakan perubahan fisik dan metabolisme tubuh. Pada usia kehamilan trimester pertama, 60% ibu hamil akan mengalami morning sickness dan gangguan-gangguan kesehatan ringan seperti maag dan sakit kepala, Mums!


Gangguan kesehatan seperti maag, heartburn, serta mual dan muntah, merupakan hal yang wajar diderita oleh bumil pada awal kehamilan. Selain kondisi organ pencernaan itu sendiri, terkadang kondisi emosional Mums juga bisa mempengaruhi frekuensi kambuhnya maag, apalagi jika Mums sedang mengandung Buah Hati yang pertama. Tingkat stres yang tinggi memang sudah terkenal sebagai pencetus maag kambuh kan, Mums? Kendati demikian, penelitian membuktikan bahwa penyebab munculnya gejala maag pada masa kehamilan cukup kompleks, lho. Yuk, simak pembahasannya di bawah ini!


Apa Saja Sih Penyebab Maag Kambuh Pada Ibu Hamil?


Gejala maag atau dispepsia seperti heartburn, refluk asam lambung, nyeri ulu hati, dan begah, sangat sering dialami oleh para ibu hamil. Dilansir oleh Mayo Clinic, lebih dari 50% ibu hamil dapat terserang gejala-gejala ini, lho.


Selama masa kehamilan, tubuh Mums akan banyak mengalami perubahan, sebagai persiapan untuk menopang kehidupan baru di perut Mums. Hormon-hormon penunjang seperti hormon progesteron akan diproduksi lebih banyak. Nah, hormon inilah yang ternyata dapat memberikan side effect pada organ pencernaan.


Hormon-hormon kehamilan tersebut ternyata dapat memperlambat pergerakan lambung dan usus, serta melonggarkan katup sfingter yang memisahkan antara lambung dengan esofagus. Oleh sebab itu, makanan yang Mums konsumsi biasanya akan lebih lama tertahan di lambung. Selanjutnya, perut Mums juga akan terasa kembung, bahkan isi lambung juga akan lebih mudah naik ke kerongkongan, yang kemudian bisa menyebabkan heartburn dan muntah.


Selain faktor hormonal, terdapat pula faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko kambuhnya gejala maag selama masa kehamilan, di antaranya:


  1. Ibu hamil telah mengalami dispepsia fungsional sebelum masa kehamilan, atau gangguan pencernaan lainnya seperti GERD (gastroesophageal reflux disease), gastritis, dan lain-lain

  2. Ibu hamil tidak memerhatikan asupan yang dikonsumsi, misalnya terlalu sering mengonsumsi makanan pedas, minuman bersoda, dan kopi

  3. Bumil sudah pernah mengalami kehamilan sebelumnya 

  4. Sedang berada pada masa kehamilan akhir (jelang persalinan)


Seberapa Penting Menjaga Kondisi Lambung dan Usus Kita Selama Hamil?


Masa kehamilan adalah salah satu waktu yang paling krusial untuk menjaga kesehatan pencernaan. Para ahli kesehatan setuju bahwa kesehatan pencernaan berperan penting terhadap kesehatan organ vital lainnya seperti otak dan jantung. Sistem pencernaan yang sehat menandakan imunitas yang sehat, bebasnya tubuh dari racun, dan terpenuhinya nutrisi dengan lengkap. Suasana hati, fungsi kognitif, dan kestabilan emosional Mums juga lebih terjaga ketika sistem pencernaan dalam kondisi yang baik, lho!


Perlu Mums catat bahwa, kesehatan pencernaan ibu juga sangat berkaitan langsung dengan kesehatan janin, ya! Ketika terdapat masalah pada organ pencernaan Mums, dampak negatifnya juga akan diterima oleh baby yang ada di perut Mums. Selain nutrisi yang diterima Si Kecil jadi tidak optimal, risiko masuknya zat berbahaya melalui plasenta juga akan meningkat. Itulah alasan utama pentingnya menjaga kesehatan organ pencernaan dan asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh kita, Mums!



Tips untuk Mencegah Gejala Maag Selama Kehamilan


Agar Mums lebih pede dan tenang menghadapi masa kehamilan, simak 10 tips esensial yang recommended banget buat Mums terapkan, seperti di bawah ini:

1. Terapkanlah diet sehat dan teratur, yakni dengan mengonsumsi makanan dalam porsi kecil dan sering.

2. Mulai andalkan snack sehat dan alami seperti buah dan sayur, terutama yang kaya akan probiotik, multivitamin, dan mineral esensial

3. Hindarilah konsumsi kafein, sumber makanan yang asam, dan minuman bersoda

4. Kurangilah makanan-makanan yang tinggi akan gula dan makanan kalengan atau yang diproses

5. Menerapkan tata cara makan yang baik, yaitu dengan mengonsumsi nutrisi secara perlahan-lahan, dan meminum air yang cukup saat makan

6. Menghindari posisi rebahan atau langsung tiduran setelah makan

7. Meletakkan kepala dan dada Mums lebih tinggi ketika tidur, aturlah senyaman mungkin dengan bantal hamil ya, Mums

8. Pertimbangkan untuk melakukan olahraga ringan untuk membuat tubuh lebih fit

9. Lakukanlah aktivitas-aktivitas yang dapat meningkatkan mood dan suasana hati Mums, untuk menghindari stres berlebih

10. Beraktivitaslah dengan pakaian yang nyaman dan tidak membuat perut sesak


Serangan maag memang bikin sangat tidak nyaman selama beraktivitas. Namun, Mums tidak perlu khawatir berlebihan, karena gejala maag seperti ini memang wajar terjadi. Walaupun cenderung tidak berbahaya, Mums tetap harus waspada dan pahami faktor risiko dari maag yang dialami, ya! Sebaiknya, segera konsultasikan dengan dokter jika gejala maag yang diderita tak kunjung hilang, agar Mums mendapatkan penanganan yang lebih tepat! Stay Healthy ya, Mums!



Referensi:

Diakses pada 24 Juli 2020: Mayo Clinic, American Pregnancy, Obstetrics and Gynecology Clinics (theclinics.com), pregnancybirthbaby.org, Sunday Edit, HealthyGroceryGirl.com, hse.ie


Bagikan artikel ini:

0 Komentar

Berikan Komentar

Login