Bau Mulut Tak Kunjung Hilang? Awas, Pertanda Penyakit Berbahaya!

bau-mulut-tak-kunjung-hilang-awas-pertanda-penyakit-berbahaya
Bau mulut sangat wajar terjadi, apalagi jika kita habis ngemil makanan-minuman beraroma menyengat seperti durian, petai, dan kopi. Bau mulut sesekali memang tidak mengganggu, karena bisa langsung dibasmi dengan sikat gigi ataupun kumur-kumur. Namun, bau mulut yang tak kunjung hilang tentu bikin kita sangat terganggu, bahkan dapat menurunkan kepercayaan diri kita. Teman yang mengalami bau mulut menetap pasti jadi lebih resah dan penasaran dengan akar penyebabnya, kan? Nah, kamu perlu lebih waspada nih, karena bau mulut yang tak kunjung hilang bisa jadi merupakan pertanda adanya gangguan kesehatan yang serius.


Bau Mulut Bukan Hanya Karena Mulut Tidak Bersih


Bau mulut yang menetap atau dalam istilah medis disebut sebagai halitosis, memang lebih sering terjadi akibat tidak terjaganya kebersihan mulut. Sekitar 1 dari 4 orang memiliki kondisi halitosis secara reguler, dan diestimasikan sebesar 25 persen dari populasi dunia mengalami kesulitan akibat gangguan akan gejala kondisi ini. Walaupun nampak tidak berbahaya, kondisi ini juga tidak boleh dianggap sepele, karena bisa jadi akar penyebabnya adalah penyakit serius yang dapat mengancam jiwa. Aroma yang keluar dari mulut kita juga dapat berbeda-beda tergantung penyakit atau gangguan organ yang menyertainya. Bau yang muncul dapat berupa bau busuk, bau menyengat disertai aroma manis, berbau amis, dan sebagainya.


Bau Tidak Kunjung Hilang? Bisa Jadi Akibat Penyakit Serius!


Di dalam mulut kita terdapat sejumlah senyawa kompleks yang dapat menghasilkan berbagai aroma. Bau tidak sedap pada mulut seringkali terbentuk akibat aktivitas bakteri dan sisa makanan yang tersisa di lubang atau sela-sela gigi. Terkadang, aktivitas bakteri yang mengolah partikel makanan di gigi dan gusi yang rusak juga akan menyebabkan infeksi, sehingga memperkuat aroma tidak sedap tersebut. Hal ini didukung oleh suatu penelitian yang menyebutkan bahwa, 80 persen bau mulut disebabkan akibat adanya masalah pada rongga mulut. Sementara itu, asupan yang kita konsumsi juga berdampak pada aroma mulut, lho. Konsumsi makanan, multivitamin atau suplemen tertentu, hingga konsumsi alkohol seringkali berdampak langsung pada aroma mulut.


Di samping itu, bau mulut juga bisa jadi merupakan pertanda adanya suatu komplikasi dari  gangguan serius pada organ-organ vital kita. Adapun penyakit-penyakit serius yang menunjukan gejala berupa bau mulut adalah sebagai berikut:


1. Gangguan lambung

Beberapa masalah pada organ pencernaan dapat memicu munculnya aroma tidak sedap pada mulut. Bau yang dihasilkan biasanya cenderung berbau asam, karena memang berasal dari refluk cairan lambung yang bersifat asam. Refluk ini paling sering terjadi pada pasien gastroesophageal reflux disease (GERD) dan ibu hamil. Cairan lambung yang naik ke atas kerongkongan hingga ke mulut juga dapat menyebabkan kerusakan gigi hingga infeksi tenggorokan, yang mana akan memperkuat bau tidak sedap tersebut.


2. Sindrom Sjögren

Sindrom sjögren adalah gangguan autoimun yang menyebabkan hambatan pada fungsi kelenjar eksokrin, termasuk kelenjar air liur. Hal ini lebih lanjut akan menyebabkan rongga mulut penderitanya menjadi kering, karena kekurangan air liur. Mulut yang kering, baik karena kondisi berpuasa atau akibat masalah kesehatan tertentu memang menjadi salah satu pencetus utama bau mulut. Sementara itu, saliva atau air liur berperan membantu membilas sisa-sisa makanan dan bakteri di mulut, sehingga kebersihan dan kesehatan mulut dapat terjaga.


3. Infeksi mulut, hidung, atau tenggorokan

Dikutip dari Mayo Clinic, infeksi mulut, hidung, dan tenggorokan juga berkaitan erat dengan kondisi bau mulut. Secara umum, infeksi bakteri, jamur, maupun virus seperti pneumonia, sinusitis, dan gigi berlubang akan menyebabkan radang hingga nanah yang berbau tidak sedap. Sebagai contoh, penyakit sinusitis dan sakit tenggorokan akibat infeksi bakteri cenderung akan memunculkan bau busuk seperti kotoran. Aroma busuk tersebut terjadi akibat adanya aktivitas bakteri yang merombak lendir menjadi suatu substansi yang berbau tidak sedap.


4. Diabetes

Ternyata, penyakit kronis seperti diabetes juga bisa memunculkan aroma khas pada mulut, lho! Pada pasien diabetes, bau mulut dapat muncul karena hasil metabolisme lemak menjadi asam keton yang beraroma manis seperti buah-buahan. Asam keton yang bercampur dengan bau mulut tentu akan menyebabkan bau yang semakin tidak sedap.


5. Gangguan pada ginjal

Bau mulut juga dapat beraroma amis atau seperti urin, dan dalam istilah ilmiah bau ini disebut sebagai bau amonia. Aroma amonia adalah aroma khas yang terjadi pada orang-orang dengan kondisi khusus seperti penyakit fenilketonuria, hingga orang dengan penyakit ginjal. Bau amonia ini muncul karena adanya zat sisa metabolisme tubuh seperti mineral yang tidak dapat disaring melalui ginjal yang rusak, sehingga akan menyebar ke bagian tubuh lain dan dikeluarkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar saliva. Beberapa penelitian juga menunjukan bahwa perubahan metabolisme akibat gagal ginjal dapat menyebabkan mulut kering, yang juga berdampak langsung pada bau mulut.


Lantas, Bagaimana Cara Mengatasi Bau Mulut Karena Penyakit, dan Hal-Hal Apa yang Perlu Diwaspadai?


Pada dasarnya, bau mulut akibat penyakit tertentu dapat dihilangkan dengan cara mengatasi penyakit pencetusnya terlebih dahulu. Jika penyakit penyebabnya bersifat kronis, upaya-upaya pencegahan bau dengan treatment khusus pun juga disarankan. Adapun langkah pencegahan dan treatment untuk menghilangkan bau mulut yang dianjurkan adalah sebagai berikut!



1. Menjaga kebersihan mulut dengan rutin menyikat gigi

Dengan menyikat gigi sisa-sisa makanan penyebab bau mulut dapat dikurangi. Aroma segar dari pasta gigi juga membantu memudarkan bau tidak sedap pada mulut kamu. Bersihkanlah gigi setidaknya 2 kali sehari atau sehabis makan, dan dapat pula dibantu dengan benang gigi, agar kesehatan gusi dan gigi serta kebersihan mulut terjaga.


2. Berkumur dengan mouthwash atau obat kumur

Selain menyikat gigi, berkumur dengan mouthwash dapat membantu menyegarkan aroma mulut lebih lama dan tentunya membersihkan mulut lebih optimal. Saat ini, sudah banyak mouthwash dengan advance formula seperti dengan kandungan ekstrak akar manis, daun sirih, hingga nanopartikel antimikroba, yang dapat menjaga kesehatan mulut dari serangan bakteri penyebab bau mulut.


3. Rutin meminum air untuk menjaga mulut tetap lembab

Dengan rutin meminum air, mulut tentunya akan tetap lembab dan terhindar dari kemungkinan mulut kering. Air juga akan membantu pembilasan partikel-partikel kotoran penyebab bau mulut.


4. Perbaikan diet dan gaya hidup

Bau mulut dapat hadir karena kebiasaan konsumsi makanan atau minuman tertentu seperti makanan berbau menyengat dan minuman beralkohol. Kebiasaan merokok juga sangat berpengaruh terhadap kondisi ini. Dengan lebih memperhatikan jenis makanan dan minuman yang kita konsumsi, serta mengubah kebiasaan-kebiasaan tidak sehat, tentu akan memberikan dampak yang signifikan pada kesehatan mulut. Jika kamu tidak yakin akan jenis makanan yang perlu dihindari, cobalah berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan.


5. Segera lakukan pengobatan ketika terdapat masalah serius pada mulut

Jika kamu mengalami masalah mulut yang cukup mengkhawatirkan, misalnya sakit gigi, gusi membengkak, atau sariawan yang tidak hilang lebih dari 2 minggu, segeralah periksakan diri ke dokter dan lakukan pengobatan. Penanganan gangguan mulut yang terlambat dapat membuat bau mulut semakin parah, bahkan dapat mengakibatkan komplikasi serius seperti peradangan, pendarahan, hingga munculnya sel kanker.



Referensi:

Diakses pada 20 September 2020: Mayo Clinic, DionHealth, HelloSehat, Alodokter



Bagikan artikel ini:

0 Komentar

Berikan Komentar

Login