Benarkah Berpuasa Rutin Ampuh Membantu Kontrol Maag?

benarkah-berpuasa-rutin-ampuh-membantu-kontrol-maag

Bagi penderita gejala maag dan dispepsia, membiarkan perut kosong ataupun telat makan merupakan pantangan yang utama. Mungkin kamu yang memiliki riwayat gejala maag sudah sering merasakan naiknya asam lambung ketika perut kosong, kan? Di sisi lain, pada bulan Ramadhan ini semua umat muslim yang mampu diwajibkan untuk menjalani puasa. Ketika berpuasa, kita akan menghentikan asupan dalam bentuk apapun masuk ke dalam tubuh, baik itu makanan, minuman, dan obat-obatan, selama sekitar 14 jam. Dari sini lah kekhawatiran akan kambuhnya gejala maag mulai menghantui penderitanya.

Kendati demikian, kamu tidak perlu takut karena sudah banyak kisah sukses terkait membaiknya gejala maag yang dirasakan oleh penderita dispepsia, GERD (gastroesophageal reflux disease), dan gangguan lambung lainnya setelah menjalani puasa. Manfaat intermittent-fasting atau berpuasa ini bahkan telah dilaporkan keabsahannya secara ilmiah melalui beberapa penelitian. Agar kamu semakin yakin dalam menjalani ibadah puasa, mari simak fakta-fakta ilmiah terkait manfaat berpuasa dan kaitannya dengan kesehatan lambung, di bawah ini.



Penderita Maag Dibolehkan Puasa Sebulan Penuh Gak, Ya?


Menurut penjelasan Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, konsultan saluran pencernaan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang dikutip oleh detikHealth, penderita maag atau dispepsia dibolehkan untuk berpuasa, dan justru hal tersebut lebih baik dilaksanakan. Walaupun diperbolehkan, dr. Ari juga memberikan pengecualian untuk penderita dispepsia organik yang belum diobati, terutama yang dalam kondisi penjagaan. Dispepsia organik yang dimaksud adalah kondisi tidak normal di dalam lambung yang terjadi bukan karena faktor gaya hidup. Kondisi tersebut di antaranya adalah tukak lambung, tukak usus duabelas jari, GERD (gastroesophageal reflux disease), dan polip atau kanker di saluran cerna.


Jika penderita dispepsia organik ini sedang dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk berpuasa, misalnya mengalami pendarahan di lambung dan muntah berulang, sangat tidak disarankan untuk berpuasa. Bahkan, kondisi seperti itu sebaiknya segera ditangani oleh dokter ahlinya dan dirawat secara intensif. Maka dari itu, jika kamu merupakan pasien dispepsia organik, tetap lakukan konsultasi ke dokter terlebih dahulu walaupun sedang dalam kondisi sehat, ya.



Mekanisme Perbaikan Gejala Maag Dengan Berpuasa


Rata-rata penderita maag atau dispepsia di Indonesia adalah pasien dengan kategori dispepsia fungsional. Dispepsia fungsional terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat, terutama terkait asupan yang masuk ke dalam tubuh. Kebiasaan nyemil makanan berlemak seperti gorengan, snack yang pedas, terlalu sering minum kopi, minum minuman beralkohol, dan merokok, serta jadwal makan tidak teratur merupakan penyebab utama dispepsia fungsional terjadi.


Ketika kamu berpuasa di bulan Ramadhan, gejala maag mungkin masih akan kamu rasakan pada minggu pertama. Namun, seiring dengan mulai terbiasanya pencernaan kamu dengan pola makan yang baru, justru kondisi lambung akan jauh lebih membaik, lho. Perubahan pola makan yang menjadi lebih teratur lah yang menjadi perbaikan utama dispepsia fungsional. Ibaratnya sistem pencernaan kamu di-reset dengan waktu makan yang lebih terjadwal, yakni dengan adanya waktu berbuka dan sahur. Selain itu, kebiasaan dan frekuensi kamu mengonsumsi makanan-minuman pencetus maag juga pasti berkurang dengan berpuasa.


Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan pada Acta Medica Indonesiana – The Indonesian Journal of Internal Medicine, dilaporkan bahwa pasien terdiagnosa GERD yang menjalani puasa mengaku mengalami gejala GERD yang lebih ringan, dibandingkan jika tidak berpuasa. Dr. Ari Fahrial Syam, juga menyebutkan bahwa pernah dilakukan penelitian di Paris terhadap 13 sukarelawan yang mengalami perbaikan kadar pepsin dan asam lambung menjadi normal setelah berpuasa. Beliau menambahkan, puasa akan meningkatkan kadar gastrin dan menurunkan asam lambung.


Selain memperbaiki sistem kerja pencernaan dan mengontrol asam lambung, intermittent-fasting juga terbukti dapat meringankan inflamasi atau peradangan. Maka dari itu, luka lambung pada penderita peptic ulcer secara perlahan dapat membaik bahkan sembuh, karena daya pencetus peradangan luka tersebut melemah. Manfaat puasa lainnya bagi kesehatan tubuh yang perlu kamu ketahui adalah, mengontrol kadar gula darah, mengendalikan tekanan darah, kadar trigliserida, dan kolesterol, mencegah degenerasi sistem saraf, menghilangkan lemak jahat pada tubuh, mencegah penuaan dini, hingga memperpanjang umur. Benar-benar penuh manfaat, kan?



Tips Mengontrol Asam Lambung Selama Berpuasa


Saat menjalankan puasa bukan berarti kamu tidak perlu memperhatikan asupan dan kebiasaan makan, lho. Justru hal-hal itu lah yang perlu kamu perbaiki, agar tubuh tetap terasa fit dan bugar selama sebulan berpuasa. Kamu perlu tahu anjuran dan tips sukses berpuasa bagi penderita maag dari dokter ahli, seperti di bawah ini, ya!


  1. Taat melaksanakan sahur dan buka puasa. Jangan tinggalkan sahur, maupun telat berbuka, ya. Disarankan untuk berbuka dengan air hangat

  2. Makan perlahan dan dalam porsi kecil saat berbuka

  3. Makan tidak berlebihan baik saat berbuka maupun sahur

  4. Hindari makanan yang banyak mengandung gas, seperti makanan berlemak, semangka, sayur sawi dan kol, minuman bersoda, dan lainnya

  5. Hindari makanan yang mengiritasi lambung, seperti makanan pedas, makanan yang mengandung cuka, dan lainnya

  6. Hindari makanan dan minuman yang dapat memicu asam lambung, seperti kopi, produk olahan susu, sari buah yang bersifat asam, dan lainnya.

  7. Penuhi kebutuhan air harian, kalau bisa lebih sering minum air mineral

  8. Istirahat yang cukup, dan perhatikan posisi tidur. Sebaiknya tidur dengan posisi terlentang atau menyamping ke kanan, dan atur kepala lebih tinggi daripada dada dan perut.

  9. Jangan langsung tidur setelah makan, dan sebaiknya jangan tidur setelah sahur.

  10. Tetap konsumsi obat-obatan sesuai aturan, terutama pasien dengan penyakit kronis


Nah, setelah mempelajari penjelasan di atas, sekarang kamu jadi sudah lebih paham dan pede untuk berpuasa, deh. Jangan lupa untuk terapkan tips-tips berpuasa di atas, terutama jika kamu sering terserang gejala maag, ya. Selama berpuasa, rasanya lebih lega kalau pertolongan maag ada di sisi kamu, kan? Tenang aja! Jika dirasa maag sering menyerang beberapa jam setelah sahur atau berbuka, kamu bisa segera redakan dengan Polycrol, ahlinya obat maag yang aman dan praktis. Selamat berpuasa!



Referensi: Journal of Nutrition Fasting and Health, Healthline, detikHealth, Halodoc, Kompas, TribunNews, Republika


Bagikan artikel ini:

1 Komentar

  1. Mine Jo
    Mine Jo04 June 2020

    Bener juga ya, selesai puasa rutin malah suka kambuh lagi

Berikan Komentar

Login