Benarkah Minuman Berkolagen Bahaya Buat Pencernaan?
Kulit sehat, elastis, dan awet muda, tentu menjadi impian semua wanita. Berbagai upaya untuk merawat kecantikan dan kesehatan tubuh pasti sudah pernah dilakukan oleh seluruh wanita di dunia, mulai dari yang tradisional hingga yang super advance! Beberapa tahun ini, produk minuman berkolagen menjadi salah satu favorit dan incaran para wanita muda. Kolagen sendiri memang sudah sejak lama digunakan dalam perawatan kecantikan dan kesehatan kulit, yang tersedia mulai dari bentuk krim, injeksi, hingga dengan formula terkini yaitu minuman berkolagen. Kamu mungkin langsung teringat akan berbagai jenis brand dan produk minuman berkolagen yang memang sangat menjamur saat ini kan, Girls?
Kepopuleran minuman berkolagen saat ini memang tidak main-main! Dengan gencarnya ulasan dari para influencer tentang khasiat super yang dijanjikan, rasa minuman yang menyegarkan, hingga packaging yang cantik kekinian, tentu membuat para wanita tertarik untuk segera mencobanya. Tak heran, bisnis minuman berkolagen saat ini bertumbuh dengan pesat, bahkan mulai bermunculan minuman-minuman berkolagen palsu yang tidak tersertifikasi BPOM, lho!
Pro dan kontra terhadap konsumsi minuman berkolagen juga tidak luput dari sorotan media dan ahli kesehatan. Bahkan, ada beberapa jenis brand original berlabel BPOM yang telah diulas tuntas risiko penggunaannya oleh para pakar kecantikan. Hal ini lah yang mungkin membuat kamu menjadi tidak yakin untuk mencoba minuman berkolagen, kan? Pertanyaan utamanya adalah, apakah minuman berkolagen memang efektif, dan bagaimanakah risk vs benefitnya? Biar lebih paham, kita bahas tuntas pada penjelasan di bawah ini ya, Girls!
Apa itu Kolagen dan Seberapa Besar Manfaatnya?
Kolagen merupakan suatu protein yang sangat penting untuk tubuh kita, terutama dalam menyokong struktur jaringan, otot, tulang, dan elastisitas kulit kita. Sebenarnya, tubuh kita dapat membentuk kolagen dengan alami. Namun, produksi kolagen terus menurun seiring dengan bertambahnya usia. Maka dari itu, proses penuaan seperti kulit keriput dan mengendur hingga menurunnya kekuatan kuku, rambut, dan tulang tentu tidak dapat dicegah. Untuk memperlambat proses penuaan ini, maka kebutuhan kolagen perlu dipenuhi dengan mengambil sumber kolagen dari luar tubuh, misalnya dengan suplemen atau minuman berkolagen.
Dikutip dari laman WebMD, seorang ahli dermatologi dari New York yaitu Whitney Bowe menyebutkan bahwa, kolagen menyusun hingga sekitar 75 persen dari kulit kita untuk memberikan volume dan membuat kulit terlihat lebih kencang. Kolagen juga kaya akan asam amino prolin dan glisin yang penting untuk mempertahankan dan memperbaiki struktur tulang, otot, dan sendi kita. Whitney Bowe juga menjelaskan bahwa seiring dengan semakin menuanya usia, kita akan menghabiskan kolagen lebih cepat dibandingkan dengan waktu untuk memproduksinya kembali. Dimulai sejak pertengahan usia 20-an, kita akan kehilangan kolagen sebanyak 1% setiap tahunnya. Sementara itu, 5 tahun setelah mengalami menopause, wanita akan kehilangan hingga 30 persen dari total kolagen yang dimiliki.
Menimbang hal tersebut, upaya pengembalian kolagen ke dalam tubuh tentu menjadi hal yang justru direkomendasikan. Kolagen dapat diperoleh baik dari bahan makanan alami seperti, sup tulang sapi dan tulang muda ayam, maupun bahan alami yang dapat meningkatkan produksi kolagen seperti, lidah buaya, buah yang kaya vitamin C, hingga dengan mengonsumsi suplemen. Banyak penelitian ilmiah yang sudah membuktikan bahwa suplemen kolagen memiliki manfaat yang luar biasa bagi tubuh, di antaranya:
1. Meningkatkan kesehatan, kelembaban, dan elastisitas kulit (efek anti-aging)
2. Mengembalikan kesehatan sendi
3. Mengembalikan kepadatan struktur dan kekuatan tulang, otot, dan sendi, terutama bagi penderita osteoporosis and osteoarthritis
4. Meningkatkan dan memperbesar massa otot
5. Meningkatkan kesehatan jantung dengan meningkatkan elastisitas pembuluh arteri
6. Meningkatkan mood dan kesehatan emosional
7. Meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan kuku dan rambut
Pro dan Kontra Minuman Berkolagen
Benarkah efektif untuk meningkatkan elastisitas kulit?
Minuman berkolagen memang menjadi salah satu alternatif paling potensial untuk memenuhi kebutuhan kolagen tubuh. Kendati potensinya yang marak dibicarakan, masih terdapat beberapa kontroversi yang menyebabkan pelanggan lebih skeptis untuk mengonsumsinya.
Minuman berkolagen biasanya dipasarkan dalam bentuk serbuk yang dapat dilarutkan dalam air untuk kemudian diminum. Kolagen yang terdapat pada serbuk minuman tersebut tersedia dalam bentuk terhidrolisa, yakni menjadi suatu molekul peptida yang lebih kecil agar dapat diserap langsung oleh sistem pencernaan kita dengan lebih efektif.
Dosis yang terkandung di dalam setiap pack serbuk, tablet, atau kapsul kolagen dapat bervariasi mulai dari 2.5 hingga 30 gram, sesuai dengan fungsi dan kebutuhan pasien. Namun, beberapa customer wanita sering menganggap bahwa semakin tinggi dosis yang dikonsumsi maka akan semakin besar pula efek anti-aging yang dirasakan pada kulit penggunanya. Padahal, kolagen yang diserap oleh pencernaan kita akan didistribusikan ke seluruh tubuh, terutama area yang kekurangan kolagen.
Sebagai contoh, jika kita mengonsumsi kolagen dengan tujuan meningkatkan elastisitas kulit, namun bagian tulang kita justru yang kekurangan kolagen, maka molekul kolagen tersebut akan memenuhi kebutuhan yang ada di tulang terlebih dahulu. Maka dari itu, jika ingin mendapatkan khasiat kolagen pada bagian tubuh spesifik seperti kulit wajah, sebaiknya konsultasikan kepada dokter atau ahli kecantikan.
Minuman berkolagen mengandung bahan tambahan yang tidak bermanfaat?
Suplemen baik dalam bentuk kapsul maupun serbuk minuman pasti mengandung bahan tambahan. Bahan tambahan tersebut sebenarnya memang tidak berkhasiat bagi tubuh, namun berfungsi untuk menjaga stabilitas kolagen hingga mempertahankan estetika dan cita rasa. Dalam minuman berkolagen untuk kecantikan, mungkin akan ditambahkan pula zat-zat penunjang yang memiliki khasiat farmakologis seperti multivitamin dan mineral, asam hialuronat, dan sebagainya. Kendati demikian, tak dapat dipungkiri bahwa bahan tambahan seperti gula dan pengawet biasanya juga hadir di dalam formula serbuk minuman berkolagen. Bahan-bahan jenis inilah yang perlu diwaspadai, karena konsumsinya dalam jangka panjang justru akan memicu berbagai masalah kesehatan.
Efek Samping Penggunaan Minuman Berkolagen
Kolagen berperan sangat penting bagi tubuh kita. Berbagai upaya pun dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kolagen di dalam tubuh, seperti dengan mengonsumsi suplemen atau minuman berkolagen. Kendati demikian, penggunaan suplemen dan minuman ini harus dilakukan dengan bijak, dan sangat disarankan untuk digunakan di bawah pantauan dokter.
Efek pada sistem pencernaan, terutama lambung
Dalam jangka pendek, minuman berkolagen dilaporkan dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di perut, mual, pusing, hingga reaksi alergi pada beberapa orang. Gejala-gejala ini kemungkinan terjadi karena lambung dan tubuh kita sensitif terhadap kolagen, atau serbuk minuman tersebut mungkin mengandung bahan alergen yang dapat membuat tubuh kita bereaksi. Kolagen beberapa kali dilaporkan dapat memicu peningkatan asam lambung. Terlebih, kandungan gula yang tinggi di dalam minuman berkolagen juga bisa menjadi pemicu gas pada lambung.
Efek pada penggunaan jangka panjang
Penggunaan kolagen yang tidak bijak, seperti dengan mengonsumsinya terus menerus tanpa henti atau secara berlebihan, dapat menyebabkan efek jangka panjang yang merugikan, diantaranya adalah gangguan pada lambung, gangguan tidur, hiperkalsemia, munculnya endapan batu ginjal, hingga diabetes.
Kamu tidak perlu takut dan berpikir bahwa minuman berkolagen berbahaya bagi tubuh, kok! Kolagen dalam bentuk suplemen, krim wajah, maupun serbuk minuman, sangat aman digunakan, bahkan dianjurkan oleh ahli kesehatan dan kecantikan. Kunci utama agar sukses menggunakan kolagen dan mendapatkan kulit sehat, adalah dengan penggunaan yang bijak. Sangat direkomendasikan bagi kamu untuk berkonsultasi dulu dengan dokter ataupun ahli kecantikan, untuk mengetahui brand produk dan dosis yang dianjurkan. Perhatikan juga lebih mendalam efek-efek yang kamu rasakan setelah mengonsumsi minuman berkolagen. Jika terdapat efek samping yang mencurigakan dan cukup mengganggu aktivitas, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan kembali ke dokter, ya!
Referensi:
Diakses pada 20 September 2020: Healthline, WebMD, Medical News Today, VeryWellHealth.org, Alodokter, IDN Times, Detik Health
0 Komentar