Jangan Makan Berlebihan saat Berbuka! Ini Bahayanya Buat Lambung

jangan-makan-berlebihan-saat-berbuka-ini-bahayanya-buat-lambung

Berpuasa memang penuh dengan tantangan. Tidak hanya menahan lapar dan dahaga, juga nafsu, amarah, dan perilaku tak berakhlak. Apalagi bagi para Millenials dan Gen Z yang sedang dalam usia produktifnya. Aktivitas yang terasa tak ada habisnya benar-benar menguras tenaga seharian penuh. Alhasil, saat berbuka seringkali kita kalap karena lapar yang tak tertahankan. Semua kudapan berbuka bisa-bisa disabet tak tersisa. Hayoo, siapa yang sering berbuka puasa sampai kekenyangan?

Faktanya, makan berlebihan dalam satu waktu sangatlah tidak baik untuk kondisi perut kita, lho. Kedengarannya memang sepele, hanya sekedar ‘kekenyangan’. Padahal, dampaknya bisa berujung panjang, terutama bagi teman-teman yang memiliki riwayat maag dan lambung yang sensitif. Agar kamu lebih paham dan berhati-hati dengan kebiasaan makan, mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, ya!


Mengapa Kebiasaan Makan Berlebih Berbahaya Bagi Pencernaan?


Walaupun elastis, organ pencernaan kita memiliki kapasitas ruang yang terbatas. Mungkin kamu berpikir bahwa tidak masalah karena perut sedang kosong. Padahal, tetap saja ketika makanan dan minuman masuk dalam jumlah besar organ tubuh kita akan ‘terkejut’, apalagi jika kamu makan dengan sangat cepat. Lambung pun terpaksa pula untuk bekerja dengan cepat mencerna asupan yang masuk, sehingga asam lambung pun akan naik secara alamiah untuk beradaptasi dengan proses ini. 

Dalam kasus yang parah, bahkan katup kerongkongan akan menjadi lemah, dan campuran asam lambung dan makanan tersebut akan naik kembali ke kerongkongan. Hal ini seringkali terjadi pada penderita GERD (gastroesophageal reflux disease). Ketika proses pencernaan terjadi terlalu cepat dan berlangsung terus menerus, tentu organ tubuh jadi beradaptasi dengan proses tersebut. Mulai dari sini lah, gejala-gejala tak mengenakan mulai terasa. Perut akan mudah terasa kembung, sering mengalami nyeri ulu hati, sensasi terbakar atau heartburn, hingga rasa mual dan ingin muntah. 



Apa Saja Bahaya Kebiasaan Makan Terlalu Cepat dan Berlebih?


Kebiasaan makan terlalu cepat bahkan dalam jumlah besar tidak hanya berdampak pada penampilan tubuhmu, lho. Dampak paling signifikan justru akan terjadi pada metabolisme dan kerja organ tubuhmu. Bayangkan, kamu tidak bisa mengolah makanan dengan benar lagi dan menyebabkan maag serta kram perut yang berkepanjangan. Terdengar gak menyenangkan banget, kan? Berikut ini daftar bahaya kebiasaan makan yang buruk, yang langsung berdampak terhadap organ pencernaan.


1.  Heartburn atau Sensasi Panas di Dada
Seperti yang telah disampaikan di atas. Perasaan panas seperti terbakan di dada diakibatkan karena iritasi asam lambung yang naik kerongkongan. Biasanya rasa terbakar akan lebih perih ketika kita memakan makanan tinggi asam dan lemak. Selain rasa panas di kerongkongan, mukosa lambung itu sendiri juga dapat terkikis dan menyebabkan rasa perih yang hebat.


2. Rasa Kembung dan Mual
Perpindahan dan pergerakan makanan yang terlalu cepat di dalam lambung, tentu akan membuat perut terasa penuh. Semakin banyak makanan dan minuman yang masuk, maka akan semakin tinggi tendensi perut kembung dan rasa mual terjadi. Ketika hal ini terjadi, kamu benar-benar harus stop mengonsumsi makanan, hingga gejala tersebut mereda.


3. Mulas atau Sakit Perut
Selanjutnya, ketika makanan tinggi asam tersebut terlalu cepat berpindah ke usus duodenum, kamu juga akan merasakan rasa mulas yang sangat tidak nyaman. Sistem pencernaan jadi bekerja lebih berat, dan lebih sering berkontraksi. Nah, ketika usus kamu berkontraksi, kamu akan merasakan senasi mulas atau sakit perut yang hebat. Kontrasi berlebih dalam jangka waktu panjang juga akan memicu diare, lho. Hal ini tentu akan sangat mengganggu aktivitas kamu, kan?


 

Lantas, Bagaimana Pencegahannya dan Pertolongan Pertama Jika Hal Ini Terjadi?


Jika kamu sudah terlanjur mengalami hal-hal di atas, langkah pertolongan pertama adalah, berhenti makan dan posisikan diri senyaman mungkin (sebaiknya duduk). Jika mengalami heartburn atau nyeri ulu hati tak tertahankan, sebaiknya segera minum antasida untuk menetralkan asam lambung penyebab nyeri. Kamu bisa berjaga-jaga dengan menyimpan Polycrol di dekatmu, sebagai pertolongan ketika nyeri kambuh.




Di samping pengobatan, kamu tentu harus menerapkan langkah pencegahan untuk mengurangi kebiasaan makan yang buruk, dan mencegah komplikasinya.  Berikut ini beberapa tips yang patut kamu pertimbangkan:


  • Usahakan makan dengan porsi lebih kecil. Disarankan untuk makan dalam porsi kecil namun lebih sering, misalnya 4-5 kali dalam sehari

  • Kunyahlah makananmu dengan perlahan, dan hindari makan terburu-buru

  • Konsumsi makanan dan minuman netral yang kaya akan serat

  • Perbanyak konsumsi buah dan sayur, atau whole-grain untuk memberikan perasaan kenyang lebih lama

  • Buat jadwal makan dan rancangan diet yang cocok untuk kamu. Terkait hal ini, kamu bisa konsultasikan dengan dokter maupun ahli kesehatan, agar hasilnya lebih akurat

  • Rencanakan dari awal apa yang akan dikonsumsi sehari-harinya

  • Hindari makanan-minuman yang mengiritasi lambung, dan mengganggu organ pencernaan seperti, makanan pedas, minuman asam, soda, makanan berlemak, dan lainnya.


Jaga kesehatan organ pencernaanmu dengan lebih hati-hati, ya. Jangan sampai kebiasaan makanan yang buruk justru jadi mengganggu aktivitas dan ibadahmu. Stay healthy teman Polycrol!



Referensi: Diakses pada 17 Mei 2020: DokterSehat, HelloSehat, Halodoc, Alodokter


Bagikan artikel ini:

1 Komentar

  1. Shandy
    Shandy23 May 2020

    Aku laper banget jadi suka berlebihan berbukanya :(

Berikan Komentar

Login