Penderita Maag Boleh Minum Teh, Kok!

penderita-maag-boleh-minum-teh-kok
Teh merupakan salah satu minuman wajib orang Indonesia. Bahkan beberapa dari kita mungkin menganggap apapun makanannya, minumnya harus teh manis, ya kan? Baik diminum hangat-hangat atau disajikan dingin, dicelup maupun dalam kemasan, kenikmatan teh memang tiada taranya.

Tahukah kamu kalau teh yang kita minum ini bermacam-macam jenisnya? Teh pada dasarnya adalah hasil seduhan atau rendaman daun teh Camelia sinensis. Daun teh diproses melalui berbagai metode sehingga menghasilkan beragam jenis teh seperti, brown tea, teh oolong, teh hijau, matcha, hojicha, dan lain-lain. Teh juga bisa dibuat dari berbagai bahan herbal lainnya, lho.


Teman Polycrol yang punya riwayat maag, mungkin pernah mendengar larangan meminum teh bagi penderita gangguan lambung. Atau justru pernah mengalami kambuhnya gejala maag setelah minum teh yang pekat. Padahal pada dasarnya, teh sangatlah bermanfaat untuk pencernaan, bahkan dipercaya dapat meredakan diare. Lantas, kenapa maag malah kambuh sehabis minum teh, ya?



Mengapa Teh Komersil Perlu Dihindari Penderita Maag?


Ternyata, teh komersil berbahan dasar Camelia sinensis yang biasa kita minum itu mengandung sejumlah zat methylxanthine seperti kafein yang bisa membuat lambung tak nyaman! Kafein dan golongan xanthine lainnya terkandung pula dalam kopi dan biji cokelat. Seperti yang telah kita ketahui, kedua bahan tersebut merupakan pantangan bagi penderita gangguan lambung seperti dispepsia, gastritis, dan GERD (gastroesophageal reflux disease).


Golongan xanthine seperti kafein, teofilin, dan teobromin, merupakan suatu senyawa alkaloid khas yang terkandung dalam biji kopi, buah cokelat, biji kola, dan daun teh. Zat-zat ini memiliki khasiat sebagai stimulan, yang dapat membuat kita terjaga, meningkatkan irama jantung, bahkan membantu meredakan sakit kepala. Di samping itu, kafein juga dapat merelaksasi otot katup sfingter kerongkongan atau lower esophageal sphincter, sehingga menjadi longgar dan mempermudah asam lambung naik ke kerongkongan.


Jenis Teh Herbal Buat Redakan Maag Kamu


Walaupun teh komersil sebaiknya dihindari, kamu yang menderita maag sebenarnya masih diperbolehkan untuk meminum teh komersil, kok. Asalkan, jangan konsumsi terlalu sering dan jangan seduh hingga terlalu pekat, ya! Kamu juga bisa gunakan teh berbahan dasar herbal lain, yang justru sangat baik buat lambung kamu, lho! Berikut ini pilihan herbal terbaik yang dapat kamu nikmati sebagai teh alternatif.



1. Teh Bunga Chamomile (Chamomile tea)


Bunga yang biasa digunakan sebagai hiasan ini, ternyata ampuh redakan kram perut, mual, mabuk perjalanan, diare, maag, hingga perut kembung, lho. Chamomile membuat lambung lebih nyaman dengan meredakan asam lambung di saluran cerna, dan juga mampu bekerja sebagai anti radang untuk meredakan rasa nyeri akibat iritasi pada luka di organ pencernaan. Di samping itu, kandungan flavonoid-nya dapat membuat kamu lebih rileks dan menurunkan stress penyebab maag.


Chamomile tea sudah bisa ditemukan di toko-toko dan supermarket terdekat, kok. Penyiapannya juga mudah banget! Cukup seduh 1-2 kantung teh dengan air mendidih selama 10 menit, dan tambahkan madu atau sirup agave untuk meningkatkan cita rasa.


2. Teh Akar Manis (Licorice tea)


Akar manis atau yang secara luas dikenal sebagai licorice merupakan tanaman jenis polong-polongan yang dimanfaatkan secara empiris dalam pengobatan tradisional di asia. Seperti namanya, akar manis (Glycyrrhiza glabra) digunakan dengan merebus akarnya yang berasa manis untuk mendapatkan ekstraknya. Akar manis mengandung zat manis glycyrrhizin yang bahkan jauh lebih manis dari gula, lho. 


Teh dari akar manis dipercaya dapat meredakan berbagai gangguan lambung, mulai dari heartburn, nyeri ulkus peptikum, dispepsia, hingga keracunan makanan. Berdasarkan penelitian, akar licorice ini dilaporkan dapat menenangkan otot perut yang kram, peradangan di lambung dan usus, serta melindungi dinding organ pencernaan.


Ketika maag menyerang, kamu cukup merebus akar manis kering menjadi teh saja. Sebaiknya konsumsi 30 menit sebelum makan, dan jangan konsumsi lebih dari 2,5 gram akar manis kering atau bubuk per harinya, untuk mengurangi efek samping pada organ lain, ya!


3. Teh Jahe


Ketika kita masuk angin dan sakit perut, para orang tua seringkali menyiapkan kita teh jahe untuk meredakan gejalanya. Jahe memang terkenal sebagai herbal serbaguna yang ampuh meringankan sakit yang kita alami. Rimpang jahe sudah dimanfaatkan secara turun temurun sebagai obat tradisional, terutama di daerah Asia, teman Polycrol!


Secara ilmiah, jahe terbukti dapat meredakan rasa tak nyaman di lambung, kembung, mabuk perjalanan, mual, dan gejala maag lainnya. Senyawa alami gingerol dalam jahe inilah yang berperan utama menyeimbangkan asam lambung, sehingga gejala maag hilang. Meminum segelas teh jahe hangat pasti akan memberikan efek menenangkan, menghangatkan, dan yang pasti meredakan maag kamu.


4. Teh Melati


Bunga melati sudah umum digunakan sebagai penambah aroma dalam teh. Kendati demikian, bunga melati itu sendiri ternyata berkhasiat baik untuk lambung kita. Melati dapat memberikan rasa sejuk dan menenangkan di perut, serta menurunkan stres penyebab maag. Bunga ini juga dipercaya dapat mempermudah kerja organ pencernaan, mempercepat metabolisme, dan memperbaiki sirkulasi darah.


Pada dasarnya, bunga melati mengandung zat alami berupa senyawa eugenol, famesol, gamma terpineol, dan lain-lain. Berdasarkan publikasi pada World Journal of Gastroenterology, kandungan polifenol and flavonoid dalam teh melati berperan dalam meningkatkan perlindungan dinding mukosa lambung dan mencegah peradangan luka. Kamu bisa tambahkan 1-2 petik bunga melati yang telah dibersihkan, dalam segelas teh hijau hangat, untuk menikmati khasiat dan aromanya yang menenangkan.


5. Teh Daun Parsley


Berdasarkan penelitian dari University of Edinburgh, daun parsley (Petroselinum crispum) memiliki kemampuan untuk mengobati gastritis dan meredakan gejalanya. Parsley juga kaya akan potasium dan vitamin K yang terkenal dapat menurunkan produksi dan pengeluaran asam lambung berlebih, serta menyejukan organ pencernaan kamu.


Penyiapan teh parsley cukup mudah, kok. Cukup dengan merebus segenggam daun parsley bersih dengan air selama sekitar 2 jam. Kamu bisa meminum teh parsley tiap hari sebelum sarapan pagi, atau saat nge-teh di sore hari. Kamu bisa tambahkan madu, sirup agave, atau gula stevia untuk menghilangkan rasa herbal yang tidak diinginkan. Karena, selain berasa manis, madu dan gula jenis ini juga lebih menyehatkan dan aman di lambung.



Tips Minum Teh Buat Penderita Maag


Teh herbal paling cocok diminum hangat-hangat di pagi hari, sore hari, atau 2 jam sebelum tidur. Cairan hangat akan membantu menenangkan perut, dan mencegah gejala maag lebih efektif. Sebaiknya, minumlah teh herbal secukupnya secara teratur. Karena, meminum teh terlalu sering dalam satu waktu atau berlebihan, dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. 


Ketika maag tiba-tiba menyerang, kamu juga bisa redakan dengan antasida yang praktis diminum seperti Polycrol Forte. Antasida ini cenderung lebih aman dan lebih cepat beraksi, serta seringkali tidak berkontraindikasi dengan teh herbal, kok. Namun, jika kamu sedang mengonsumsi obat-obatan lain sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter terkait penggunaan teh herbal tersebut, agar tidak mengganggu pengobatan yang sedang kamu jalani, ya!


Enjoy the tea!




Referensi:

Diakses pada 14 Juni 2020: World Journal of Gastroenterology, Healthline, LiveStrong, KlikDokter, DokterSehat, Halodoc, Healthfully, StyleCraze, BoldSky, TheDailyMeal


Bagikan artikel ini:

0 Komentar

Berikan Komentar

Login