Penderita Maag Jangan Pakai Bumbu Masak Ini Selama Berpuasa!

penderita-maag-jangan-pakai-bumbu-masak-ini-selama-berpuasa

Berpuasa di bulan Ramadhan merupakan salah satu kewajiban bagi semua umat muslim di seluruh dunia. Selama menjalani puasa sebulan penuh, para penderita maag seringkali was-was akan kondisi lambungnya. Kamu mungkin termasuk salah satunya, kan? Sebagai contoh, kamu mungkin pernah  merasakan perut tiba-tiba terasa panas bahkan hingga disertai nyeri di pagi ataupun siang hari ketika berpuasa. Tidak salah lagi, pemicunya kemungkinan besar adalah refluk asam lambung, ataupun iritasi cairan lambung pada luka di lambung, atau yang biasa disebut sebagai peptic ulcer.


Tahukah kamu bahwa, hal tersebut tidak semerta-merta terjadi akibat refluk asam lambung atau stres semata, lho! Makanan yang kamu makan ketika sahur ataupun berbuka juga menjadi faktor utama penyebab maag, peptic ulcer, dan gangguan pencernaan lainnya. Maka dari itu, kamu perlu lebih waspada memilih kudapan sahur dan berbuka. Bagi penderita maag yang memasak makanan secara mandiri, sebaiknya lebih memperhatikan pemilihan bahan dan bumbu yang digunakan pada masakan. Agar kamu tidak salah pilih, mari simak penjelasan di bawah ini untuk ketahui bumbu-bumbu masak apa saja yang sebaiknya dihindari penderita maag selama berpuasa.


1. Cabai dan Bubuk Cabai


Kamu pasti sudah tidak heran dengan masuknya bumbu masak ini dalam list pantangan para penderita maag, kan? Makanan tanpa sensasi pedas memang seringkali terasa kurang greget. Namun efek samping cabai dan bumbu pedas lainnya tentu sudah bisa diduga, mulai dari nyeri lambung hingga diare. Kamu perlu tahu bahwa, zat yang menciptakan rasa pedas pada tersebut adalah capsaicin, yaitu zat alkaloid khas dalam keluarga cabai. Capsaicin adalah ekstrak alkaloid yang memberikan rasa pedas yang khas pada cabai.


Selain bersifat mengiritasi mukosa lambung, zat capsaicin ini juga ternyata dapat memperlambat laju sistem pencernaan. Ketika hal ini terjadi, proses pencernaan pun jadi melambat karena waktu pengosongan lambung tertunda. Akibatnya, lambung yang berisi makanan pedas tersebut jadi bertahan lebih lama di lambung, dan efek iritasinya jadi lebih intensif! Hal ini lah yang dikhawatirkan, karena akan memicu refluk asam lambung, dan akan lebih berbahaya lagi jika kamu sudah memiliki luka (ulcer).


2. Lada dan Merica


Bumbu dapur ini merupakan salah satu rempah wajib yang dapat menyulap masakan jadi super lezat. Rasanya yang khas dan tidak terasa sepedas cabai seringkali menjadi bumbu alternatif favorit masyarakat. Lada dan Merica berasal dari buah tumbuhan Piper nigrum atau Piper albi Linn. Kendati rasanya tidak sepedas cabai, penggunaannya tetap harus dalam batas wajar, ya.


Merica mengandung zat khas piperin yang memberikan rasa pedas dan hangat di lidah. Dalam jumlah wajar, bumbu merica tentu sangat aman dikonsumsi, bahkan berkhasiat sebagai antioksidan alami. Berdasarkan penelitian, konsumsi merica terlalu sering dan dalam jumlah banyak, dapat memicu efek samping berupa rasa terbakar di kerongkongan dan lambung, hingga heartburn. Maka dari itu, gunakan bumbu dapur ini secukupnya saja, ya!


3. Bawang Putih


Bawang putih, atau secara ilmiah disebut sebagai Allium sativum, merupakan salah satu bumbu dapur yang tidak boleh ketinggalan dalam hampir semua masakan. Layaknya seperti lada, bawang putih memberikan sensasi sedikit hangat di lidah, dan berasa sedikit menyengat. Berdasarkan penelitian, rasa yang ditimbulkan ini disebabkan oleh zat sulfur alliin. Bawang putih sebenarnya juga dianggap aman dikonsumsi dalam batas wajar atau dalam porsi masakan secara umum.


Dilansir laman American Family Physicians, konsumsi bawang putih mentah dalam jumlah besar, terutama ketika perut kosong, dapat menyebabkan sakit perut, gas atau perut kembung, dan mengganggu mikrobiota dalam usus. Keluarga bawang-bawangan juga dilaporkan dapat memicu lemahnya otot katup pada kerongkongan. Hal ini lah yang perlu dihindari oleh penderita maag dan GERD  (gastroesophageal reflux disease). Karena, ketika katup kerongkongan melemah, asam dan cairan lambung dapat lebih mudah naik kembali ke kerongkongan, yang tentunya dapat menyebabkan mual dan muntah. Maka dari itu, dosis yang aman bagi orang dewasa adalah kurang dari 4 gram, dan maksimal sekitar 900 mg bubuk bawang putih per hari. Bahkan ketika kenaikan asam lambung sedang kambuh secara tiba-tiba, bawang merupakan salah satu pantangan makanan untuk dihindari. Kandungan zat yang ada di dalam bawang pun bisa memicu munculnya berbagai masalah pencernaan, yang dengan mudah mengakibatkan sendawa.


4. Pasta Tomat


Pasta tomat adalah bentuk konsentrat dari jus tomat. Bahan ini juga merupakan bumbu masak utama yang telah dikenal luas, terutama masakan khas Italia. Para penderita maag perlu lebih berhati-hati dalam menyiapkan masakan-masakan berbahan dasar tomat, ya. Tentunya karena tomat mengandung asam sitrat dan asam malat dalam jumlah signifikan, maka apabila digunakan terlalu banyak atau dikonsumsi terlalu sering, lambung kamu jadi berisiko mengalami iritasi. Selain terasa  tidak nyaman, iritasi lambung dapat jadi berbahaya bagi penderita peptic ulcer, karena dapat menyebabkan mukosa lambung terluka lebih lebar.


5. Jeruk Limau dan Lemon




Jeruk limau dan lemon merupakan buah dalam keluarga citrus. Buah-buahan ini merupakan bumbu masak utama yang biasa digunakan untuk mencetuskan rasa asam segar pada masakan. Sebagaimana layaknya pasta tomat, kamu juga perlu memperkirakan dengan baik jumlah jus lemon atau limau yang ditambahkan dalam makanan, ya. Karena berdasarkan hasil penelitian The Korean Journal of Gastroenterology, sebanyak 67 persen dari 382 pasien yang mengalami tendensi gejala maag, menunjukan gejala yang memburuk setelah mengonsumsi jeruk. Diduga konsentrasi asam yang tinggi di dalam buah-buahan citrus itulah yang menjadi pencetus utamanya. Hindari dulu makan dan minum kudapan berbahan dasar buah-buah citrus ini, agar lambung kamu nyaman selama berpuasa, ya!


Itulah bumbu-bumbu masak yang perlu kamu hindari dulu, ya. Kalaupun sangat dibutuhkan, tetap takar jumlahnya agar tetap dalam batas wajar, sehingga resiko kambuhnya maag kamu selama berpuasa dapat berkurang. Apabila kamu terserang gejala maag mendadak saat berpuasa, segera ambil penghangat dan tekan pada perut yang nyeri dan istirahat dari aktivitas dulu sementara hingga gejala mereda. Dan jangan lupa, segera minum antasida pereda asam lambung Polycrol, sebagai pertolongan pertamamu yang praktis saat berbuka.



Referensi: Healthline, American Family Physicians, Hellosehat, The National Center for Biotechnology Information



Bagikan artikel ini:

1 Komentar

  1. Bagaskoro
    Bagaskoro04 June 2020

    Padahal makenya dikit doang tapi emg suka bikin panas perut gitu deh. Kalo santan suka memicu juga gak ya min? Boleh bahas dong

Berikan Komentar

Login